Mengenali masalah desa bersama anak KKN Tegalrejo, Magelang

Di dalam perencanaan kota maupun desa, pengenalan dan penyepakatan masalah menjadi salah satu unsur terpenting. Identifikasi permasalahan wilayah ini menjadi pijakan untuk menyusun strategi, rencana hingga indikasi program proyek yang akan digarap di suatu wilayah. Tidak terkecuali bagi desa-desa yang saat ini mendapatkan dana desa. Mereka harus bisa mengurai persoalan desa mereka, menyusun prioritas dan merencanakannya. Dibantu anak KKN (kuliah kerja nyata) di Desa Tegalrejo, Magelang saat ini saya mendapatkan undangan untuk memberikan materi mengenai strategi perencanaan desa. Untung ada mahasiswa, mereka berperan sebagai fasilitator penghubung atau translator antara kebutuhan dan permasalahan lapangan dengan bahasa perencanaan. Mereka menampung seluruh permasalahan yang ditulis oleh masyarakat ke dalam secarik kertas kemudian distrukturkan menjadi pohon masalah atau sekedar mengelompokkan permasalahan yang masuk dalam kategori penyebab dan kategori akibat.
Mahasiswa KKN menulis permasalahan desa di secarik kertas

Menggunakan metode mind mapping, mahasiswa mencoba memfasilitasi masyarakat untuk menuliskan seluruh permasalahan desa yang mereka hadapi. Seluruh masalahnya baik yang bersifat fisik, non fisik, masalah masa kini hingga masalah yang mungkin timbul di masa mendatang. Di warna kertas post it yang berbeda, mahasiswa mencoba memilah atau mengkategorikan permasalahan . yang masuk dalam kelompok akibat dan kelompok penyebab. Kemudian mereka melakukan kategorisasi kembali ke dalam aspek-aspek yang sekiranya menjadi lingkup perencanaan dan pembangunan desa seperti kategori infrastruktur, kategori penduduk, kategori alam, dan sebagainya. Peran mahasiswa sangatlah penting. Seperti yang sudah disinggung di atas, mereka memiliki tugas sebagai translator dan juga fasilitator yang mendampingi masyarakat untuk menulis seluruh ‘keluh-kesah’ mereka di bidang perencanaan dan pembangunan desa.

Memandu jalannya fasilitasi penyusunan strategi pengembangan desa di KKN Tegalrejo, Magelang

Bekerja kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat menjadi satu keasikan tersendiri. Masyarakat belajar secara langsung mengenai struktur permasalahan hingga penyusunan strategi dan program dari mahasiswa. Di lain pihak, mahasiswa belajar permasalahan riil yang ada di masyarakat. Mereka tidak lagi hanya membaca buku, membaca berita maupun artikel-artikel jurnal yang memberikan informasi mengenai potensi dan permasalahan suatu desa dan wilayah, tetapi mereka benar-benar berbaur langsung dengan masyarakat. Rekaman data dan informasi dari perspektif masyarakat menjadi catatan tersendiri yang kemudian disepakati secara bersama-sama. Ini yang membedakan dengan di bangku kuliah, harus ada penyepakatan. Masyarakat mengetahui, memahami bersama-sama dan pada akhirnya menyepakati masalah-masalah yang akan diangkat menjadi isu-isu strategis desa.

Masyarakat mendapatkan bantuan yang luar biasa dari mahasiswa KKN. Bukan hanya dari proses pertemuan warga dalam bentuk focus group discussion tetapi hingga penyusunan dokumen perencanaan dan strategi pengembangan. Kantor desa mendapatkan dokumen yang berisi profile desa, struktur permasalahan desa, strategi dan rencana pengembangan hingga indikasi program.