Ekskursi/ observasi lapangan mata kuliah pilihan (MKP) manajemen pariwisata tahun 2017 ini mengambil obyek Desa Wisata Wanurejo. Desa tradisional jawa ini terletak di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, tepatnya sekitar 600 m sebelah timur Candi Borobudur. Letaknya yang strategis dan dekat dengan salah satu cagar budaya nasional dan sekaligus salah satu keajaiban dunia ini, menjadikan Wanurejo cukup terkenal dan sekaligus menjadi ‘pintu gerbang’ menuju kawasan Candi Borobudur, terutama jika kita mengunjunginya dari arah Yogyakarta. Tidak sulit untuk menemukan.
![]() |
Mahasiswa konsentrasi manajemen pariwisata |
Di sini, sebanyak 22 mahasiswa konsentrasi manajemen pariwisata belajar secara langsung manajemen pariwisata yang dilakukan oleh masyarakat yang sering disebut dengan community based tourism (CBT), bukan hanya mereka sebenarnya, sayapun belajar langsung mengenai pola pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh orang lokal. Apalagi, sekarang kawasan Borobudur menjadi salah 1 dari 10 prioritas pengembangan pariwisata strategis nasional yang sering kita kenal dengan 10 Bali baru. Wanurejo salah satunya. Maka tidak heran disaat kami memasuki desa, banyak sekali spanduk dan umbul-umbul bertuliskan desa binaan BUMN dan khusus Wanurejo didampingi oleh Bank BNI.
Hiruk pikuk ceria mewarnai setiap perjalanan kami bersepeda. Aktivitas mahasiswa di sini saya cuplik dari instagram Azwar Aswad Harahab, salah satu mahasiswa PWK yang mengabadikan kegiatan kami di desa Wanurejo berupa teaser video pendek di bawah ini. Kehidupan ala masyarakat desa yang sebenarnya tidak asing bagi saya, tetapi tetap saja asik untuk terus ditelisik dan dinikmati selayaknya mereka. Pengalaman bersepeda ke ladang tidak luput kami rasakan dengan menaiki sepeda keliling desa. Saling balap diantara kamipun tidak bisa kami hindarkan. Sesekali lonceng sepeda kami bunyikan menambahkan hiruknya canda di setiap perjalanan.