Cek indikasi plagiasi menggunakan turnitin.com

Turnitin.com menyajikan fitur yang bisa digunakan untuk mengecek kesamaan antara satu artikel dengan berbagai sumber online di Internet. Kesamaan ini yang kemudian diartikan oleh banyak orang sebagai indikasi plagiasi. Perlu diperhatikan bahwa kesamaan adalah indikasi plagiasi dan belum tentu plagiasi itu sendiri. Mesin ini akan menerima artikel yang kita upload di repository-nya kemudian melalui teknologi canggihnya akan men-scan seluruh isi artikel yang tersedia dalam bentuk word (*.doc) dan portable document format (*.pdf), ada 2 sumber database yang digunakan untuk mengecek kesamaan ini yaitu (1) artikel yang sudah tersedia online di internet, dan (2) artikel yang ada di database/ repository turnitin. Repository menjadi layanan yang membedakan dengan portal pengecek kesamaan dari website lain. Artinya, jika ada artikel yang belum tersedia online namun sudah ada di repository turnitin.com maka tetap akan terscan sebagai indikasi plagiasi.
Sebelum memanfaatkan canggihnya mesin pengecek ini, kita harus memiliki akun turnitin terlebih dahulu. Dalam proses belajar-mengajar ada 2 jenis akun yaitu (1) akun instruktur, dan (2) akun student. Sebenarnya ada 1 akun lagi yang menjadi otoritas super admin, yaitu mereka yang membuatkan akun-akun instruktur. Berbeda dengan instruktur, bagi mahasiswa justru tidak perlu meminta super admin untuk membuatkan akun turnitin namun cukup membuat sendiri melalui layanan create account. Setelah membuat akun, mahasiswa harus join ke salah satu kelas yang dibuka oleh instruktur untuk  kemudian bisa melakukan upload dan pengecekan artikelnya. Otoritas mahasiswa untuk bisa mengecek tingkat kesamaan atau tidak sangat bergantung kepada ijin yang diberikan oleh intruktur melalui setting kelas yang sebelumnya sudah di buat. Untuk teknis pembuatan akun dan enroll ke dalam kelas saya rasa bisa dipelajari sendiri melalui layanan help/ support di website turnitin. Artikel yang saya tulis ini akan lebih banyak mengulas detail proses analisis yang bisa kita pertimbangkan melalui layanan turnitin.com.

 

Tampilan awal turnitin.com

Pada tahap awal menggunakan layanan ini, kita harus membuat beberapa kelas atau master kelas dimana setiap kelas kita bisa mengundang orang lain menjadi teaching assistant yang bertindak sebagai filter pertama pengecekan indikasi plagiasi sebelum proses penilaian atas artikel di lakukan. Setiap kelas akan memiliki class ID yang memuat 8 digit angka acak. Di saat kita membuat master class, secara otomatis turnitin akan memberikan class ID dan kita diminta memberikan password kelas atau section enroll key. Fungsi dari class ID dan password ini adalah untuk memisahkan satu kelas dengan kelas lainnya, sehingga secara otomatis artikel yang disubmit/ diupload ke dalam turnitin.com akan masuk sesuai class ID ini. Mahasiswa yang ingin enroll ke dalam kelas online juga harus mengisikan class ID dan menuliskan passwordnya. Sangat bermanfaat dikala kita mengampu lebih dari 1 mata kuliah setiap semesternya. Seluruh tugas mahasiswa akan secara otomatis terkelompokkan berdasarkan kelas-kelas yang sudah kita buat sebelumnya. Tampilan dalam turnitin.com sendiri seperti pada gambar di bawah ini:

Tampilan kelas turnitin
Ada 5 level tingkat indikasi plagiasi menurut persentase kesamaan artikel. Dari yang terendah (0%) berwarna biru, kemudian rendah (1 – 24%) berwarna hijau, kemudian sedang (25 – 49%) berwarna kuning, berat dengan tingkat kesamaan 50% – 74% berwarna oranye dan sangat tinggi dengan tingkat kesamaan 75% – 100% berwarna merah. Apakah persentase kesamaan ini artinya adalah tingkat plagiasi? jawabannya adalah belum tentu. Kesamaan hanya menunjukkan ‘kesamaan’ yang harus ditelisik perartikel bagian-bagian yang mengindikasikan kesamaan tersebut. Sebagai contoh kesamaan yang juga akan dideteksi oleh turnitin.com adalah daftar pustaka dan afiliasi tempat kerja. Sehingga akan menjadi salah interpreasi kita jika daftar pustaka dan afiliasi tempat kerja yang sama masuk ke dalam perhitungan kesamaan kemudian kita simpulkan sebagai plagiasi. Salah besar! Harus di telusuri per artikel kemudian di cek setiap sumber kesamaan dan yang sekiranya sumber tersebut tidak mengindikasikan kesamaan maka harus di exclude sources.
Klasifikasi kesamaan di turnitin.com (sumber: turnitin.com)

Setiap artikel yang sudah di scan oleh turnitin.com akan diberikan informasi detail mengenai persentase kesamaan kemudian menunjukkan setiap kalimat dan juga paragraf yang terindikasi sama dan sumber dari internet yang sama. Di bagian atas instruktur juga diberikan form nilai untuk setiap artikel. Disamping itu, instruktur juga diberikan layanan review atas artikel tersebut dengan cara memberikan komentar baik tertulis maupun layanan voice/ suara yang direkam langsung oleh turnitin, dan yang terpenting adalah bisa menilai berdasarkan rubrik. Pembahasan mengenai rubrik ini akan saya bahas di posting selanjutnya. Kemudian di bagian pengecekan kesamaan diberikan informasi detail mengenai toleransi kesamaan misalnya jika ada kesamaan 0 – 5% dari setiap sumber maka dianggap exclude sources. Toleransi ini bisa kita pilih persentase maupun jumlah kata. Contoh untuk jumlah kata adalah jika di dalam 1 kalimat ada 3 – 4 kata yang berurutan sama persis maka bisa diberikan toleransi bukan merupakan indikasi plagiasi. Disamping itu, di bagian ini juga diberikan option untuk tidak memasukkan daftar pustaka (bibliography) maupun kutipan langsung yang biasanya dilengapi dengan quote atau tanda petik.

Tampilan artikel yang discan oleh turnitin.com
Jika exclude bibliography tidak di cek (centang) maka daftar pustaka di setiap artikel juga akan dianggap sebagai indikasi plagiasi seperti pada gambar di bawah. Ini yang menjadi salah satu dasar statemen saya sebelumnya bahwa tingkat kesamaan belum tentu plagiasi, namun hanya sebagai pemberitahuan awal mengenai indikasi plagiasi kemudian harus di cek lebih detail di setiap artikel. Ini juga berlaku dikala kita menemukan tingkat kesamaan yang tinggi, jangan langsung dianggap sebagai tplagiasi. Sebagai contoh: jika kita mendapatkan artikel dari studi agama yang banyak mengutip ayat-ayat suci Al-Qur’an atau mungkin artikel dari studi hukum yang banyak mengutip pasal-pasal dari sebuah undang-undang, maka dipastikan akan memiliki tingkat kesamaan yang tinggi. Yang harus dilakukan oleh instruktur adalah mengecek setiap indikasi kesamaan tersebut dan jika memang tidak melakukan plagiasi maka harus dilakukan exclude sources.
Indikasi plagiasi di bagian daftar pustaka, logiskah?