Masa depan sebaiknya dipersiapkan dari bangku kuliah. Di kampus, bukan hanya urusan baca buku, absen, mengerjakan tugas dan lulus. Lebih dari itu. Setidaknya bangku kuliah adalah masa transisi dari masa anak-anak dewasa ke dunia yang memang benar-benar dewasa. Banyak kegiatan di kampus maupun di luar kampus yang bisa diikuti untuk mempersiapkan diri mahasiswa pasca kuliah. Ingin langsung bekerja atau ingin melanjutkan kuliah ke strata lebih tinggi sebaiknya mulai dipersiapkan di sini. Jangan hanya ‘menikmati’ kebebasan jauh dari orang tua, ataupun mengikuti idealisme diri. Persiapkan diri sendiri.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan menurut saya adalah berbuat sekreatif mungkin, memanfaatkan apapun yang dilakukan di kampus menjadi karya kreatif. Bejibunnya tugas kuliah mulai dari tapak dengan ukuran kertas yang sangat khas itu hingga menumpuknya berbagai laporan kuliah. Kalau di Planologi, hampir dipastikan setiap mata kuliah memberikan tugas dan pastinya akan menjadikan tidur adalah anugerah terindah yang harus dinikmati. Lembur, kerja kelompok dan mempresentasikannya. Tidak jarang, rekan sekelompok yang ‘jobless’ di tugas kelompok justru lebih siap siaga menghadapi ujian tengah semester maupun ujian akhir. Mereka bermain ‘cantik’, dengan ‘mendelegasikan’ tugas kelompok sementara dia mempersiapkan diri untuk ujian. Tentu nilainya bakal maksimal. Tidak dipungkiri, persoalan itu juga terjadi di masa lalu sebelum whatsapp diciptakan hingga saat ini.
Kembali ke topik! Bejibunnya tugas kuliah akan lebih berharga jika tidak hanya menjadi ‘tumpukan pustaka’ yang hanya dijilid & dikumpulkan sebagai tugas kuliah. Tidak dibaca lagi apalagi menjadi referensi untuk tugas lain. Ini yang saya maksud ‘tumpukan pustaka’, terjilid rapi di simpan di rak buku dan sama sekali tidak menjadi bahan rujukan. Sayang sekali!
Mencoba kreatif dengan cara recycle tugas kuliah menjadi artikel ilmiah layak referensi. Ini inti dari tulisan ini dibuat. Mendaur ulang tugas-tugas kuliah yang terjilid ratusan halaman dikalikan sekian banyak mata kuliah yang juga mengeluarkan tugas. Apakah mungkin dan apakah bisa? Kenapa tidak! Banyak tugas kuliah yang mengharuskan mahasiswa mencari data primer, data lapangan bahkan tidak sedikit harus mereview berbagai literatur terkini.
Data menjadi bahan baku sebuah tulisan, sedangkan review artikel akan memberikan framework pemikiran. Gabungkan saja antara perspektif literatur dari hasil review artikel dengan data primer yang sudah dimiliki mahasiswa. Luangkan waktu lebih lama ditambah sedikit sabar, niscaya sebuah artikel bisa diproduksi, kemudian bisa dipublikasikan baik di seminar nasional, internasional atau bahkan jurnal. Ini hanya alternatif, selain itu bisa juga diikutkan dalam LKTI (lomba karya tulis ilmiah) atau PKM (program kreatif mahasiswa) yang selalu diselenggarakan oleh Dikti setiap tahunnya. Dan tentunya masih banyak lagi alternatif lainnya.
 |
Contoh kreativitas mahasiswa dengan memanfaatkan hasil survei studio proses menjadi paper di Seminar Internasional |
Kemudian apa hubungannya dengan masa depan? Saat kita lulus tentu kurikulum vitae kita hanyalah lembaran kosong tanpa ada pengalaman kerja. Jikalau hanya menonjolkan tingginya IPK, itu tidaklah cukup. Beberapa rekan yang bekerja sebagai Human Resources and Development pernah mengatakan bahwa IPK hanyalah bagian terkecil yang diperhitungkan. Kecuali anda ingin jadi PNS ataupun dosen melalui jalur cumlaude. Tapi jika adapun, proporsinya relatif sedikit/ kecil. Pengalaman kerja, pengalaman berorganisasi dan pengalaman melakukan kreativitas tertentu ternyata memiliki porsi jauh lebih tinggi. Sama halnya dikala saya mengisi form isian sertifikasi dosen, ada pertanyaan demikian “Ceritakan inovasi yang pernah dilakukan dan bagaimana hasilnya?”
 |
Contoh memanfaatkan hasil studio perencanaan menjadi paper seminar nasional |
 |
Hasil studio perencanaan menjadi artikel seminar nasional |
Inovasi memegang peran penting untuk mengetahui seberapa besar kreativitas manusia. Dan ternyata ada harganya. Coba bayangkan, jika kita bisa ubah tugas kuliah yang menumpuk itu menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti menjadi artikel ilmiah, karya tulis untuk LKTI atau PKM tentu akan berdampak positif lebih tinggi.
Dan yang pasti sudah ada yang memulai!
Like this:
Like Loading...
Related