Ruang kelas kreatif sekolah dasar

Peta dunia dan peta Indonesia dari Lab. Pengembangan Kota


Agenda pengabdian masyarakat laboratorium pengembangan kota bulan Agustus tahun 2018 ini adalah di SD Negeri Sumurboto, Banyumanik, Semarang. Melalui salah satu program yang digagas oleh pihak sekolah berupa lomba kreasi ruang kelas, laboratorium pengembangan kota menyumbang beberapa media pembelajaran berupa peta Indonesia dan peta Dunia. Kedua peta ini ditempelkan di dinding bagian belakang ruang kelas sebagai media belajar dan inspirasi siswa kelas IV khususnya kelas IV B. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan paguyuban kelas IV B SD N Sumurboto. Peta yang disajikan bersumber dari ESRI yang dilayout menggunakan arcGIS dan dicetak di media MMT ukuran besar yaitu 320 cm x 120 cm menyesuaikan dengan ukuran triplek. Dua peta besar ini dibingkai menggunakan logam baja ringan kemudian ditempel di tembok.


Tujuan pembuatan peta dunia dan peta Indonesia ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai berbagai negara di dunia dan di Indonesia. Siswa di umur anak-anak memiliki imajinasi yang masih murni. Dengan melihat peta besar ini diharapkan siswa bisa saling membaca, berimajinasi untuk bepergian ke negara lain atau kota-kota lain di Indonesia.Mereka memiliki ruang imajinasi yang luas dan tidak terhingga. Mereka bisa memanfaatkan media yang ada untuk belajar sekeligus bermain.

Bagi guru di dalam kelas, dengan sangat mudah disaat menjelaskan salah satu materi pelajarannya yang berkaitan dengan dengan suatu negara atau mungkin berkaitan dengan kota-kota di Indonesia bisa secara langsung menunjukkan letak kota tersebut dengan sangat mudah dan langsung interaktif. Peta di sini bukanlah sebagai ‘hiasan dinding’ dimana hanya memiliki makna atau fungsi estetika sebagai pemanis ruangan. Akan tetapi lebih dari itu, lebih dan lebih. Peta sebagai ‘dinding belajar’ baru dan sebagai ruang imajinasi siswa untuk menstimulasi ide, gagasan dan mimpi mereka. 

Secara tidak sadar mereka akan melihat peta dan juga bendera-bendera dunia yang ada di ruang kelas mereka. Keberadaan ragam media pembelajaran baru ini diharapkan bisa menjadi media untuk menstimulasi memori bawah sadar mereka untuk mengenali dan memahami setiap kota di belahan negara lain maupun di Indonesia.