![]() |
Peserta MKP Pariwisata di Batu Alien, Merapi |
Bermalam di home stay, yaitu rumah warga menjadi pengalaman tersendiri. Rumah-rumah sederhana tetapi memiliki fasilitas yang standar. Pelayanan yang memang sudah distandarisasi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menjadi cerminan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat setempat. Tidak hanya itu, saat kami berkunjung pertama kali di Pendopo Desa WIsata, kami disuguhi alat gamelan yang komplit dari gong, kendang dan lain-lain dimana di setiap peralatannya terdapat logo Bank BCA. Ternyata ini hasil dari CSR Bank swasta terbesar di Indonesia. Salah satu pengelola bahkan menceritakan bahwa CSR BCA mereka terima setiap tahunnya hampir Rp. 200.000,000,- namun tidak berupa uang. Biasanya diwujudkan dalam bentuk pelatihan, peralatan dan fasilitas penunjang home stay. Persis di saat kami masuk pertama kali ke kamar, selimut dan sprei memang memiliki logo BCA begitupula dengan warnanya yaitu biru khas BCA. Tidak hanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, ternyata kerjasama dengan pihak swasta juga mereka jalin dengan begitu apik.
Di dalam sarasehan antara mahasiswa dengan pengelola Desa Wisata, ketua Pokdarwis menceritakan bagaimana mereka bisa menjalin kerjasama dengan BCA, Bank swasta terbesar di Indonesia ini. Sangat tidak kebetulan, tanpa skenario dan tanpa proposal, begitu Pak ketua Pokdarwis bercerita. Kebetulan yang dimaksud adalah di saat ada kegiatan pelatihan ‘palayanan prima’ yang diselenggarakan oleh BCA ada salah seorang peserta yang ‘kesasar’ menemukan lokasi pelatihan dimana lokasi tersebut ada di Desa Pentingsari itu. Kemudian oleh salah satu warga yang pada awalnya ditanya oleh peserta pelatihan itu diantar hingga lokasi pelatihan. Pelayanan itu diartikan sebagai ‘pelayanan prima’ oleh manajemen BCA. Dari pertemuan tidak sengaja itulah kemudian program CSR BCA ke Desa Wisata Pentingsari dikucurkan. Sekarang lebih dari 2 M setiap tahunnya mereka dapatkan dari hasil pengelolaan desa wisata.