Mengusulkan Desa Wisata Sendang Sikucing, Kendal

Kerja praktik mahasiswa sekolah Vokasi PWK tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Mereka tidak lagi terlibat dalam penyusunan dokumen perencanaan bersama konsultan tetapi mereka terjun langsung ke desa dan membantu perangkat desa untuk membuat profil dan memberikan gagasan perencanaan dan pembangunan desa. Tidak ketinggalan 4 mahasiswa D3 PWK Undip yang terlibat kerja praktik di Desa Sendang Sikucing, Weleri Kendal. Meskipun jaraknya cukup jauh yaitu 50 Km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 Jam dari Kota Semarang, mereka beruntung karena Desa yang mereka jadikan tempat kerja praktik memiliki sedikitnya 3 destinasi wisata bahari yaitu Pantai Sendang Sikucing, Pantai Cahaya dan Pantai Asih. Artinya selain melakukan kerja praktik di Kantor Desa mereka juga bisa sambil jalan-jalan ke tiga destinasi wisata ini. Mereka berempat adalah Bagas Anindhito, Nivea Rochfalinda, M Rakha, dan Audiyan Garindra.
Tugas utamanya mereka adalah membuat profil Desa Sendang Sikucing, yang diharapkan nanti bisa dimanfaatkan oleh perangkat desa setempat sebagai dokumen pelengkap desa. Namun karena Desa Sendang Sikucing ini memiliki potensi pariwisata yang baik dan cukup potensial untuk dikembangkan akhirnya mereka mendapatkan tugas lebih yaitu menganalisis kesiapan Desa Sendang Sikucing ini untuk dijadikan Desa Wisata menurut peraturan menteri kebudayaan dan pariwisata nomor PM. 26/UM.001/MKP/2010 tentang pedoman umum program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata melalui Desa Wisata. Menggunakan 5 kriteria yang diatur oleh peraturan menteri itu, keempat mahasiswa menganalisis kelayakan Desa Sendang Sikucing untuk dijadikan salah satu Desa Wisata. Menggunakan pembobotan dan skoring mereka menilai untuk setiap kriteria dan disimpulkan bahwa desa ini memiliki potensi yang besar untuk selanjutnya dikembangkan menjadi Desa Wisata.

Presentasi Kerja Praktik di Kantor Kepala Desa Sendang Sikucing, Kendal

Hasil analisis ini ternyata mendapatkan respon positif dari perangkat desa. Sekretaris desa yang menghadiri pemaparan akhir kerja praktik hari ini di kantor Desa menjelaskan bahwa telah ada lebih dari 5 kali pelatihan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kendal mengenai desa wisata. Namun hingga saat ini belum ada legalitas yang menaungi kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

Usulan yang cukup berbobot, pasalnya memang mereka memiliki potensi akan pariwisata bahari tinggal bagaimana masyarakat digerakkan kemudian disiapkan untuk menjadi desa wisata. Paparan kerja praktik yang dilakukan oleh Niven di hadapan para perangkat desa menjadi masukan positif mengenai ‘harta karun’ yang terungkap yaitu mengenai potensi pembentukan desa wisata. Presentasi dan tanya jawab ini berlangsung kurang lebih 1,5 jam dari jam 10.00 hingga 11.30.