Sebelum revolusi industri 4.0, literasi digital belumlah booming seperti saat ini. Harus meminjam buku-buku tebal di perpustakaan, menandainya, kemudian membuat catatan-catatan kecil di kertas terpisah. Post it mulai popular di masa ini untuk penanda baca. Bahkan beberapa penerbit buku juga memberikan bonus penanda baca berupa kertas bergambar atau penggaris yang bisa diselipkan di sela-sela buku. Satu tas ransel sekolah mungkin hanya bisa muat beberapa buku saja, tidak bisa mewadahi lebih dari sepuluh apalagi ratusan buku. Itulah masa lalu yang serba manual dan cukup membutuhkan upaya besar. Berbeda kondisinya dengan saat ini. Data-data manual, literasi berupa buku dan kertas berbondong-bondong beralih ke digital. File fisik berubah menjadi file digital yang dengan mudah kita lampirkan dalam email, baca di laptop, handphone maupun tablet. Mudah sekali.
Banyak aplikasi pendukung kerja literasi saat ini. Aplikasi ini berupa aplikasi pencarian referensi, aplikasi penyimpanan dan organisasi referensi hingga aplikasi indexing untuk mengetahui dampak dari sebuah referensi untuk dirujuk. Untuk aplikasi pencarian literatur tentu kita sudah sama-sama tau yaitu Google, Bing, atau yahoo. Tetapi khusus untuk karya ilmiah sangat tidak disarankan menggunakan aplikasi umum ini. Sangat disarankan memanfaatkan google scholar, scopus, doaj, microsoft academic search atau langsung saja ke publisher jurnal seperti sciencedirect miliknya elsevier, sage publication miliknya sage, emerald, MDPI dan tentu masih banyak lagi. Katalog perpustakaan saat ini sudah digantikan oleh search engine machine yang semakin hari semakin update dan semakin canggih.
Untuk menyimpannya juga mudah. Tidak usah membawa flasdisk atau hardisk external bergiga-giga. Cukup kita simpan ke beberapa software yang juga disediakan gratis hingga berbayar. Anda bisa menggunakan mendeley, endnote, atau zotero. Sebenarnya masih banyak lagi sih, tetapi saya sendiri baru mencoba 3 jenis reference manager itu. Mendeley adalah varian software reference manager yang paling agresif perkembangannya. Menyediakan dalam bentuk desktop hingga mobile dan paling penting adalah gratis. Sedikit berbeda dengan endnote yang mengharuskan kita membayar sejumlah dolar.
Indexing seperti scopus, google scholar, dan ESCI juga membantu kita menemukan artikel yang relevan dengan apa yang kita cari. Jika anda ‘malas’ mencari setting saja mode otomatis di peer.us (penjelasan mengenai peer.us bisa di lihat di artikel:
Manfaatkan peerus untuk monitor perkembangan tema risetmu). Setiap menit peer.us akan mengupdate artikel yang kita minta dan akan memberikan notifikasi ke email kita secara rutin. Set up saja notifikasinya, bisa setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan.
Nah yang tidak kalah penting adalah media artikel atau jurnal ilmiah yang akan disajikan dalam bentuk mobile. Responsive website, ini contohnya bagaimana website yang tadinya hanya diakses di komputer saat ini mulai banyak diakses menggunakan smartphone. Responsive website adalah konsep desain website yang secara otomatis akan menyesuaikan ukuran hingga susunan website dari bentuk aslinya, kemudian secara otomatis akan di resize dalam bentuk tablet hingga mode yang lebih kecil yaitu smart phone. Bukan hanya resize tetapi susunan komposisi website juga secara otomatis menyesuaikan.
Awalnya di website, saat ini artikel jurnal juga sudah banyak yang disediakan dalam bentuk html dan responsive. Membaca artikel ilmiah dalam bentuk html di google chrome, kemudian kita download dan sinchronyze dengan seluruh gadget yang kita miliki. Sebagai contoh kita membaca artikel di laptop kemudian kita download dan secara otomatis file yang kita download tersimpan di handphone dan ipad. Inilah varian baru sinchronyze database memanfaatkan sistem cloud. Endnote dan mendeley sudah mengaplikasikannya. Jadi dengan sangat mudah dikala kita membaca artikel, tinggal kita export saja artikel itu ke akun mendeley kita dan secara otomatis akan muncul di berbagai gadget. Mudah, murah dan cepat.
Target utama sistem sinchronyze ini bukan hanya pada penyediaan database yang mudah diakses dimanapun, tetapi lebih dari itu yaitu tetap membaca literatur dimanapun dengan menggunakan media apapun. Ini rupanya yang melatarbelakangi para publisher menyediakan berbagai media artikel dalam bentul html. Kenapa html? sistem responsive hanya bisa diterapkan di format website, bisa php atau html. Khusus artikel yang tidak membutuhkan database, jelas html yang lebih tepat. Dengan format html, kita bisa membaca artikel layaknya website. Setelah dibaca jangan lupa disimpan di reference manager. Download-simpan di folder-upload ke reference manager! itu dulu. Dulu memang seperti itu, kita harus mendownload setiap PDF yang dibaca kemudian masuk ke reference manager seperti mendeley atau endnote untuk diupload. Sekarang tidak! Selesai baca cukup sinchronyze saja.
Sinchronyze di Mendeley
Tidak harus mendeley sebenarnya, Endnote juga memiliki teknologi serupa. Namun khusus para pembaca yang sering berselancar di sciencedirect.com maka akan dimanjakan oleh Mendeley. Cukup single sign-on untuk masuk ke science direct dan juga ke mendeley. Kita bisa login menggunakan akun email insitusi kita di sciencedirect kemudian artikel yang kita baca bisa kita export dan secara langsung akan masuk ke akun mendeley kita. Baca artikelnya bisa memanfaatkan berbagai device, bisa di komputer, handphone ataupun tablet. Gambar di bawah ini sistem sinkronisasi yang saya maksud disaat saya membaca artikel di google chrome-nya iPad.
 |
Sinchronyze artikel ke mendeley |
Jadi selain mendeley berfungsi sebagai reference manager dan citation tools, dia juga sangat berguna untuk mensinkronisasi seluruh artikel ke dalam database kita. Video dari screen recording di bawah ini menunjukkan bagaimana artikel yang sudah dibaca kemudian disimpan di database mendeley. Kebetulan artikel yang saya baca berasal dari sciencedirect dimana portal ini menyediakan fasilitas export to mendeley secara langsung. Jadi cukup mudah. Bagaimana kalau kita membaca artikel bukan dari sciencedirect.com?
Kita tetap bisa melakukan synchronize artikel jurnal di portal selain sciencedirect. Langkah awal yang harus dilakukan adalah menginstall add on mendeley untuk google chrome. Install Mendeley web importer untuk chrome di chrome store. Install saja dan kita bisa mendownload metadata serta artikelnya langsung ke mendeley sama persis dengan di sciencedirect.com, lebih jelasnya bisa dilihat di video berikut:
Like this:
Like Loading...
Related