Ini adalah materi untuk acara webinar kemarin mengenai Implementasi dan Strategi Mewujudkan Smart City. Acara yang diselenggarakan oleh kolega dari PSDKU Pekalongan ini mengundang Prof. Djunaedi dari UGM dan Walikota Surabaya, Pak Eri Cahyadi, MT. Prof. Djunaedi memaparkan apa itu smart city dari perspektif teoritis sedangkan Pak Eri memaparkan bagaimana Surabaya Smart City dibangun. Memang Ibu Kota Jawa Timur ini hampir selalu mendapatkan penghargaan sebagai kota yang berhasil menerapkan smart city. Saya sendiri hanya menyumbang ide mengenai data science untuk smart city. Lebih tepatnya memandang data sebagai infrastruktur guna mendukung smart city. Materi saya sajikan dalam bentuk google slides berikut:
Data tidak akan lepas dari kota yang cerdas atau yang akan dicerdaskan. Setiap mesin pintar, komputer dan micro computer, akan saling terhubung dan berkomunikasi. CCTV yang dipasang di setiap ruas jalan utama akan mentransfer data kemudian ditransmisi ke komputer utama. Kemudian data tersebut diolah dan kemudian didisplay ke dalam dasboard. Kurang lebih begitu alur kasarnya. Setiap infrastruktur tidak hanya dihubungkan oleh kabel atau kawat, tetapi mereka juga berdialog antara satu fasilitas dengan fasilitas lainnya. Berkomunikasi untuk menyajikan informasi yang kita butuhkan. Ada proses delivery data dari sumber pencacah ke komputer pengolah. Di sinilah tugas tata kelola data digital di dalam mewujudkan smart city.
Smart city tidak hanya bicara teknologi. Tetapi juga bagaimana setiap infrastruktur teknologi ini saling terhubung, berkomunikasi menghasilkan pengetahuan baru. Itulah kenapa data dianggap sebagai infrastruktur yang akan mengantarkan informasi. Berbagai bentuk/ type data sudah banyak kita kenal dari yang klasik *.txt hingga *.docx miliknya Microsoft Word, itu adalah contoh dari tipe data itu. Bagaimana setiap infrastruktur akan saling membaca data? Data dari google cloud platform (sebagai contoh) bisa berupa *.csv yang kemudian bisa dibaca oleh python atau mungkin R yang kemudian secara mudah diolah sedemikian rupa untuk kebutuhan display data di website. Sekali lagi ada komunikasi dan integrasi.
Peran Data Science
Data science, ilmu tentang data yang bertugas untuk menambang data, menstrukturkan data kemudian memvisualisasikannya. Perannya sangat sentral dan penting. Data yang diproduksi oleh setiap sensor akan sangat kompleks dan sangat banyak. Tidak lagi hanya berukuran kilobyte tetapi bisa bergiga bahkan bertera byte. Bukan hanya ukuran tetapi juga jenis/ type data yang diproduksi. CCTV sebagai contoh tentu akan menghasilkan data visual, bisa dalam bentuk *.mov, *.mp4, *.mpeg dan sebagainya kemudian untuk data pasang surut air sungai bisa saja dalam bentuk *.csv atau jenis data lainnya. Citra satelit juga memiliki ekstensi file yang berbeda lagi. Menjadi tantangan selanjutnya adalah bagaimana kita mengintegrasikan seluruhnya menjadi satu pengetahuan atau informasi baru?
Itulah peran data science di sini. Ilmu ini berperan sebagai peramu, sebagai arsitek data yang bisa mendesain informasi kemudian bisa disajikan menjadi pengetahuan baru. Terkadang juga menyajikan proses pengolahan otomatis, dan bahkan mempelajarinya sendiri, ini yang kemudian disebut sebagai machine learning.
Dan mungkin perlu dicatat juga bahwa materi ini bukanlah bagian dari thesis S3 saya, beda. Beda banget. Saya belajar manajemen bencana dan bukan bicara smart city.